Yogyakarta,
17 Juli 2025
— PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN)
memperkenalkan tiga inovasi digital unggulan dan meresmikan pembentukan
Kelompok Peneliti Komunitas Kelapa dalam rangkaian Pertemuan Teknis Kelapa
Sawit (PTKS) 2025 yang digelar selama dua hari, 16–17 Juli 2025, di Yogyakarta.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen PT RPN dalam mendorong transformasi
digital dan penguatan riset komoditas kelapa dan kelapa sawit sebagai fondasi
menuju industri perkebunan nasional yang adaptif, inovatif, dan berkelanjutan.
Tiga
Inovasi Digital Perkebunan
Sebagai
bentuk nyata transformasi digital, PT RPN meluncurkan tiga produk digital hasil
kolaborasi riset nasional yang dirancang untuk menjawab tantangan agribisnis
modern secara langsung:
1.
E-HARA
(Evaluasi Hara & Analisis Risiko Agrikultur)
Aplikasi berbasis machine learning
untuk analisis hara dan risiko agrikultur secara presisi. E-HARA
mengombinasikan drone VTOL, sensor multispektral, dan analisis digital daun
untuk memberikan rekomendasi pemupukan berbasis data..
2.
OPA
(Optimasi Produktivitas Agrikultur)
Platform edukasi interaktif yang
memberikan akses kepada pelaku industri sawit terhadap informasi iklim, artikel
ahli, dan panduan pemupukan melalui berbagai kanal media sosial (@opabyppks di
Facebook, Instagram, TikTok, dan YouTube). OPA juga dilengkapi fitur OPA Chat
yang memungkinkan pengguna berinteraksi langsung melalui teks, suara, dan
gambar.
3.
Nusaklim
Sistem pemantauan iklim berbasis
telemetri dan expert system, dilengkapi dasbor interaktif dan fitur device
maps. Nusaklim memudahkan pemantauan kondisi iklim secara real-time di tingkat
lapangan.
Ketiga
inovasi digital ini ditujukan untuk memperkuat kapasitas adaptif sektor
perkebunan dalam menghadapi perubahan iklim, meningkatkan efisiensi budidaya,
serta mempercepat adopsi teknologi di tingkat lapangan.
Peresmian Kelompok Peneliti
Komunitas Kelapa
Dalam kesempatan yang sama, PT RPN
juga meresmikan pembentukan Kelompok Peneliti Komunitas Kelapa, yang akan
berfokus pada pengembangan riset komoditas kelapa dari hulu hingga hilir.
Kelompok ini mencakup empat area strategis, yakni pengembangan bahan tanam
kelapa; peningkatan produksi kelapa rakyat; diversifikasi dan hilirisasi produk
turunan kelapa; kolaborasi dan pelayanan riset pengembangan kelapa.
Pembentukan kelompok ini sejalan
dengan arah kebijakan nasional dalam memperkuat hilirisasi kelapa sebagai
bagian dari program strategis nasional. PT RPN berharap langkah ini dapat
mempercepat penerapan hasil riset secara nyata di tingkat petani, pelaku usaha,
maupun industri pengolahan.
Membangun Sinergi Riset dan
Industri
Direktur PT RPN, Dr. Iman Yani
Harahap, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tantangan industri kelapa sawit
dan kelapa ke depan membutuhkan solusi kolaboratif yang berbasis ilmu
pengetahuan dan teknologi.
“Kami percaya bahwa tantangan
industri perkebunan tidak bisa diselesaikan hanya di laboratorium. Riset harus
diterjemahkan ke dalam praktik nyata di lapangan, didorong oleh sinergi lintas
sektor, dan diarahkan pada kebutuhan riil industri. Dengan inovasi digital dan
penguatan riset komunitas, kita menciptakan fondasi yang kuat untuk masa depan
industri yang tangguh dan berkelanjutan,” ujarnya.
Melalui peluncuran inovasi digital
dan pembentukan kelompok peneliti ini, PT RPN menegaskan perannya sebagai
katalisator perubahan di sektor perkebunan nasional. Ke depan, PT RPN akan
terus mendorong hilirisasi hasil riset; memperkuat kolaborasi antara lembaga
riset, pemerintah, dan dunia usaha; membangun ekosistem inovasi yang mendukung
daya saing industri kelapa dan kelapa sawit Indonesia di tingkat global.
---
Divisi
Sekretariat Perusahaan
PT Riset
Perkebunan Nusantara
Ponsel:
0811-1380-3523
Email:
rpn@rpn.co.id