2020-Dove-LOGO BARU PPTK
Masker Gel Peel-Off Ektrak Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis)
Home / Berita  /  Artikel  /  Masker Gel Peel-Off Ektrak Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis)
IMG_8555 (1)
IMG_8970
Masker Gel Peel-Off Ektrak Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis)

Teh (Camelia sinensis) merupakan bahan minuman dibuat dari pucuk muda daun teh yang telah mengalami proses pengolahan tertentu seperti pelayuan, penggilingan, oksidasi enzimatis dan pengeringan. Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara dan Selatan, namun  sekarang telah dikembangkan di seluruh dunia, di daerah tropis maupun subtropis. Teh bermanfaat memberi  rasa segar, dapat memulihkan kesehatan badan. Khasiat yang dimiliki oleh minuman teh tersebut berasal dari kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam daun teh. Kandungan senyawa kimia dalam daun teh dapat digolongkan menjadi 4 kelompok besar yaitu golongan fenol, golongan bukan fenol, golongan aromatis dan enzim.

Saat ini produk teh tidak hanya terbatas pada produk minuman saja, tetapi telah menjadi salah satu komponen penting pada produk makanan, farmasi, perawatan tubuh dan kecantikan. Salah satu pemanfaatan teh dalam bidang kecantikan dapat digunakan untuk pengobatan acne vulgaris. Jerawat (Acne vulgaris) adalah peradangan kronik folikel polisebasea yang disebabkan oleh beberapa faktor dengan gambaran klinis efloresensi berupa komedo, papul, pustul, odul dan kista (Rahmanisa dan Rika, 2016).

Daun teh mengandung zat-zat yang larut dalam air seperti Epigallocatechin-3-Gallate (EGCG), kafein, asam amino dan berbagai gula. Teh hijau merupakan teh yang dalam pembuatannya tidak mengalami fermentasi. Proses fermentasi dapat menyebabkan oksidasi enzimatis yang dapat merusak kandungan EGCG dalam daun teh. EGCG merupakan senyawa polifenol yang tersusun dalam konfigurasi C8-C3-C6 yaitu 2 cincin aromatik yang dihubungkan oleh oleh satuan 3 karbon yang dapat atau tidak dapat membentuk cincin. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, katekin atau EGCG juga mampu menghambat produksi sebum dengan mempengaruhi kerja dari enzim 5 alpha-reduktase tipe 1 yang ditemukan pada kelenjar sebasea. EGCG mencegah adhesi bakteri untuk mensintesis purin dan primidin sehingga aktivitas bakteri dihambat.EGCG juga berperan dalam mengurangi inflamasi pada penderita Acne vulgaris dengan menekan jalur NF-Kb dan AP1 sehingga mengurangi kelangsungan hidup Propionibacterium acne yang merupakan bakteri penyebab jerawat. Senyawa EGCG termasuk senyawa yang terpenting dalam daun the dan mempunyai sifat sebagai antioksidan. Antioksidan digunakan sebagai mencegah kerusakan tingkat seluler yang akan mengakibatkan penyakit tertentu. Polifenol teh hijau hijau mendorong aktivitas detoksifikasi komponen senobiotika dan juga dapat mengikat ion logam  seperti besi yang dapat mengakibatkan radikal bebas (Rahmanisa dan Rika, 2016).

Dalam pengembangan formulasinya sebagai antijerawat, telah dilakukan optimasi dapar dan emulgator dengan zat aktif EGCG yang menghasilkan formula optimum sediaan krim dengan stabilitas fisik dan kimia yang baik. Berdasarkan penelitian yang terdahulu, formula optimum sediaan krim juga dapat mempertahankan aktivitasnya selama tiga bulan. Hal ini disebabkan terdapatnya komposisi optimum asam askorbat yang dapat melindungi EGCG dari degradasi saat di formulasikan dalam sediaan krim. Asam askorbat dapat melindungi EGCG dengan cara mereduksi bentuk radikal bebas katekin menjadi bentuk reduksinya dan asam askorbat mampu melindungi EGCG dan asam sitrat dari degradasi akibat oksigen (Widyaningrum dkk., 2015). Salah satu bentuk sediaan topikal yang telah banyak dikembangkan adalah masker peel-off. Masker peel-off merupakan masker yang praktis digunakan sebab masker tersebut dapat melekat pada wajah untuk mengangkat semua kotoran dan tidak meninggalkan residu pada wajah. Selain itu masker peel-off dapat memberikan manfaat pada kulit yaitu diantaranya dapat membuat rileks otot pada wajah, membersihkan, menyegarkan, melembabkan dan membuat kulit wajah menjadi lebih lembut  (Nurwaini dan Dhiah, 2019).

Pembuatan masker peel off diawali dengan ekstrak daun teh hijau yang dibuat dengan metode maserasi menggunakan daun kering teh hijau. Ekstrak daun teh hijau dibuat dari 506 gram serbuk daun teh hijau kering yang telah dikecilkan partikelnya menggunakan blender dan direndam dalam 2 liter etanol 96%. Rendaman tersebut diaduk selama 1 jam dan didiamkan selama 3 hari dengan pengulangan pengadukan setiap harinya. Alasan penggunaan etanol 96% sebagai pelarut adalah karena etanol 96% mudah menarik zat aktif yang terkandung didalam ekstrak daun teh hijau. Kemudian filtrate disaring dan diuapkan dengan rotary evaporator agar terbentuk ekstrak yang lebih kental yang kemudian dipanaskan diatas penangas air hingga terbentuk ekstrak kental. Remaserasi dilakukan sebanyak 3x (Nurwaini dan Dhiah, 2019).

Oleh : Andhega Besti Pratamesthika & Sugeng Harianto

DAFTAR PUSTAKA

Rahmanisa, Soraya dan Rika Oktaria. 2016. Pengaruh Epigallocatechin-3-Gallate (EGCG) pada Teh Hijau Terhadap Acne VulgarisMajority. 5(2): 101-103.

Nurwaini, Setyo dan Dhiah Ayu Permata Sari. 2019. Masker Gell Peel-Off Ektraksi Daun Teh Hijau (Camellia sinensis): Sifat Fisik dan Aktivitas Antoksidannya. URECOL. The 9th Research Colloqium 2019. Universitas Muhammdiyah Purworejo.

Widyaningrum, Naniek., Achmad Fudhoi., Sudarsono dan Erna P. Setyowati. Aktivitas Antibakteri Formula Optimum Krim Antiacne Fraksi Etil Asetat Ektrak Daun Teh Hijau (Camellia sinensis L). Prosiding Seminar Nasional Peluang Herbal Sebagai Alternatif Medicine Tahun 2015. ISBN : 978-602-19556-2-8.

post categories
Recent Posts