2020-Dove-LOGO BARU PPTK
Pengaruh Ekstrak Teh Hijau terhadap Penurunan Berat Badan pada Remaja
Home / Berita  /  Artikel  /  Pengaruh Ekstrak Teh Hijau terhadap Penurunan Berat Badan pada Remaja
IMG_8555 (1)
IMG_8970
Pengaruh Ekstrak Teh Hijau terhadap Penurunan Berat Badan pada Remaja

Berat Badan adalah parameter antropometri yang sangat labil, berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan yang abnormal, terdapat dua kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan normal. Berat badan  harus  selalu  dimonitor  agar memberikan informasi yang memungkinkan intervensi gizi yang preventif sedini mungkin guna  mengatasi  kecenderungan  penurunan atau penambahan berat badan yang tidak dikehendaki seperti obesitas.

Pada negara berkembang, prevalensi obesitas terus meningkat dan banyak terjadi pada masyarakat usia muda. Masalah kelebihan berat badan juga ditemukan lebih tinggi di antara kelompok usia yang lebih tua. Masalah kelebihan berat badan di daerah pedesaan diperkirakan berdasarkan data NSSHKI tahun 1999 untuk 2001 hanya untuk wanita dewasa. Obesitas pada hakekatnya merupakan timbunan triasilgliserol berlebih pada jaringan lemak akibat asupan energi berlebih dibanding penggunaannya.

Menurut Papalia Olds, Feldma dan Rice (dalam Utomo, G.T 2012) ada tiga penyebab obesitas yakni, faktor fisiologis, faktor psikologis dan faktor kecelakaan. Faktor fisiologis adalah faktor yang muncul dari berbagai variabel, baik yang bersifat herediter (Genetik) maupun non herediter. Faktor genetik, kegemukan dapat diturunkan dari generasi sebelumnya pada generasi berikutnya didalam sebuah keluarga. Dilihat dari faktor-faktor lainya yang menyebabkan obesitas, dari faktor-faktor tersebut pola makan atau jenis makanan yang dikonsumsi dan jenis kegiatan yang dilakukan. Obesitas dapat terjadi pada siapa saja, baik balita, remaja maupun orang dewasa. Remaja menjadi salah satu pusat perhatian mengingat remaja banyak mengalami perubahan fisik, kognitif, emosi, maupun sosial. Perubahan – perubahan yang terjadi pada remaja cenderung akan menimbulkan berbagai permasalahan dan perubahan perilaku di kehidupan  remaja. Salah satu bentuk perubahan perilaku pada masa remaja adalah perubahan perilaku makan baik mengarah ke perilaku makan yang sehat ataupun cenderung mengarah kepada perilaku makan yang tidak sehat.

Status gizi remaja pada saat ini akan berdampak pada status gizinya dikemudian hari. Namun, sayangnya pola makan remaja saat ini cenderung mengikuti tren gaya hidup moderen yang merugikan kesehatan. Remaja lebih menyukai makanan cepat saji (fast food). Para remaja umumnya belum menyadari bahwa aneka jenis junk food dan fast food yang disukai itu sebetulnya empty caloriez, artinya menu makanan yang disajikan oleh gerai–gerai itu umumnya tinggi akan energi, lemak, karbohidarat, protein, garam dan gula namun, rendah akan kebutuhan gizi mikro seperti antara lain mineral, vitamin dan serat yang memiliki peran terhadap overweight diantaranya menunda pengosongan lambung, mengurangi rasa lapar, pencernaan dan dapat mengurangi terjadinya overweight.

Salah satu penelitian ekperimental untuk mengatasi obesitas yaitu melihat efek teh hijau terhadap penurunan berat badan. Teh hijau mengandung flavonoid kelas polifenol yang disebut catechin, yang meliputi epigallocatechin gallate (EGCG), epikatekin galat, dan galat gallocatechin, EGCG dianggap katekin yang paling aktif secara farmakologi. Beberapa penelitian eksperimental telah menunjukkan bahwa konsumsi kronis ekstrak teh hijau (GTE) dapat meningkatkan kinerja latihan, meningkatkan oksidasi lemak dan mencegah obesitas pada tikus C57BL/6J. Teh telah lama dikenal sebagai minuman yang bercitarasa khas dan berkhasiat bagi kesehatan. Budaya minum teh telah dimulai sejak tahun 2737 SM di Cina. Sedangkan di Indonesia, teh dikenal sejak tahun 1686 ketika seorang Belanda yang bernama Dr. Andreas Cleyer membawanya ke Indonesia.

Rahasia utama teh hijau dapat menurunkan berat badan terletak pada tiga komponen/bahan utamanya, yaitu epigallocatechin gallate (EGCG) Caffein, dan L- theanine. EGCG yaitu antioksidan yang dapat menstimulasi metabolisme tubuh kita. Kita dapat membakar lemak hanya dengan duduk dan minum teh. Jadi, dengan minum teh dapat meningkatkan gelombang otak neurotransmitter dan metabolisme tubuh yang dapat meningkatkan energi dan menurunkan nafsu atau selera makan. EGCG dapat meningkatkan konsumsi oksigen dan oksidasi lemak yang pada akhirnya dapat membantu menurunkan berat badan (Murase dkk, 2009).

 Oleh : Restu Fauziati dan Hilman Maulana, S.T

 

Daftar Pustaka 

Murase T, Misawa K, Haramizu S, and Hase T. “Catechin-Induced Activation of The LKB1/AMP - Activated Protein Kinase Pathway”. Biological Science Laboratories, J Biochem Parmachol [internet]. 2009 [diakses tanggal 31 Maret 2009]; 78(1);7884. Tersedia dari:  http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_th esis/unud-1376-2086770474 tesis%20feny%20adriani.pdf

Utomo GT. Pengaruh Latihan Senam Aerobik Terhadap Penurunan Berat Badan, Persen Lemak Tubuh Dan Kadar Kolesterol Pada Remaja Putri Penderita Obesitas Di Sanggar Senam Studio 88. Salatiga; 2008


post categories
Recent Posts